Bali Segera Gelar Pertunjukan Omed-omedan
Sebelum memulai acara, peserta melakukan persembahyangan bersama di pura, dipercikkan air suci, dan memohon keselamatan agar pelaksanaan acara nantinya berjalan dengan baik. Jika para "tetua" atau orang yang dituakan di Banjar tersebut memberi aba-aba mulai, barisan kedua kelompok maju ke depan dan wakil pria dan wanita dari kedua kelompok berciuman di hadapan ratusan warga dan wisatawan yang hadir menyaksikan tradisi unik ini.
Untuk mendinginkan suasana, kedua muda-mudi yang berciuman ini diguyur dengan air oleh para tetua Banjar.
Saat acara dimulai kelompok pemuda-pemudi pun berlarian melintasi lokasi acara. Air pun diluncurkan untuk membasahi para peserta.
Anggota pria dan wanita dipilih secara acak dan jika dipilih meraka harus bersedia dan mereka tidak bisa memilih sendiri pasangannya. Jika si perempuan tidak suka dengan laki-laki tersebut biasanya akan berusaha menghindar dan hanya berpelukan saja.
Tapi jangan pernah berpikir semudah itu untuk bisa mendaratkan ciuman anda pada sang gadis, karena dalam acara itu selain tarik menarik juga ada acara siram-siraman, sekali kesempatan dan gagal, maka Anda akan disiram beramai-ramai. "Kadang-kadang sulit untuk melepaskan mereka karena mungkin saja kedua belah pihak saling menyukai atau menikmatinya," jelas Wawan.
Menpar Arief Yahya merekomendasi wisatawan untuk menyaksikan tradisi budaya Bali yang unik ini. Terutama wisatawan mancanegara yang belum familiar dengan hari raya Nyepi dan rangkaian kegiatan lainnya.
“Salah satu daya tarik Bali adalah budayanya yang masih kuat dipegang teguh oleh masyarakat,” ungkap Arief.
Bali memang kuat menjadi tourism hub Indonesia. Menurut I Gde Pitana, Deputi Pengembangan Pemasaran Mancanegara Kemenpar, tahun 2016, wisman yang mendarat ke Bali naik 22,55 persen, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya15,54 persen. Bali tembus 4,9 juta yang jika dibulatkan menjadi lima juta wisman setahun, naik empat juta tahun 2015.