Bali Titik Temu Peradaban Dunia, Dibanjiri Modernitas pun Tetap Kokoh pada Kultur
jpnn.com, BALI - Doktor Ilmu Pertahanan Universitas Pertahanan (Unhan) Hasto Kristiyanto mengatakan Bali merupakan magnet bagi pelancong domestik dan mancanegara. Bali memiliki sesuatu yang unik dan khas dalam rasa sehingga orang betah dan rindu wilayah itu.
Hasto mengatakan alam Bali juga memudahkan orang untuk berkontemplasi, hingga terciptalah rasa nyaman dan aman.
"Setiap berada di Bali selalu terasa berbeda. Bali menjadi bukti perpaduan spiritualitas yang hidup dan membumi, dengan kebudayaan, dan keindahan alam rayanya," ucap Hasto Kristiyanto saat menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Teguh Indonesia Berkepribadian," di Kampus Institut Seni Indonesia, Denpasar, Selasa (28/2).
Menurut Sekjen PDI Perjuangan itu, Bali menjadi titik temu peradaban dunia.
“Bali tiada henti dibanjiri arus modernitas yang hebat dari seluruh dunia, namun Bali selalu kokoh pada identitas kulturalnya," tambah Hasto.
Dia mengatakan apa yang terjadi di Bali, mengingatkannya, pada tulisan Franz Magnis-Suseno dalam the Javanese Ethics and World View.
"Dalam tulisan itu ditegaskan pentingnya panduan hidup atas dasar moral, hati nurani, dan olah rasa. Hal yang paling menonjol dalam etika Jawa, terletak pada penekanan dimensi keselarasan antara mikrokosmos (manusia) dan makrokosmos (keteraturan semesta)," urai Hasto.
Menurut Hasto, fakta empiris yang ditemukan bahwa di Bali ini falsafah, sistem nilai, kultur, hingga tradisi masyarakatnya saling beresonansi, membikin alam ikut berbicara. Suasananya sangat khas, di mana seluruh karya seni berpadu. Hasilnya ciri-ciri kebudayaan tampil begitu menonjol.