Balon Udara Bahayakan Penerbangan, AirNav Terbitkan Notam
jpnn.com, JAWA TENGAH - AirNav Indonesia menerbitkan Notice To Airman (NOTAM) untuk penerbangan yang melintasi wilayah Jawa Tengah.
Hal ini dilakukan menyusul tradisi pelepasan balon udara di beberapa lokasi di Jawa Tengah, yang menyebabkan banyaknya balon udara berterbangan sehingga membahayakan keselamatan penerbangan.
“Kami menerbitkan Notam dengan nomor A2115 berlaku satu bulan sejak diterbitkan 25 Juni 2017, supaya pilot waspada dengan kondisi ini,” ujar Sekretaris Perusahaan Airnav Indonesia, Didiet K. S. Radityo, Senin (26/6).
Di Wonosobo dan beberapa kota di Jawa tengah terdapat tradisi menerbangkan balon udara tradisional pada Lebaran.
Didiet menyatakan, pelepasan balon udara tradisional membahayakan keselamatan penerbangan. Sebab, balon bisa terbang bebas tanpa terkendali, bahkan bisa mencapai radius 100NM lebih dari titik pelepasan dengan ketinggian di atas 24 ribu kaki di atas permukaan laut.
"Di daerah Wonosobo, Cilacap, Kebumen, Purworejo itu ada banyak sekali balon yang meluncur ke atas sampai ketinggian 28 ribu kaki, jadi itu berada di ketinggian penerbangan jet," jelas Didiet.
Bahkan, beberapa balon pecah di udara saat sudah berada di ketinggian yang sama dengan rute penerbangan.
Didiet menyampaikan, balon udara tanpa awak membahayakan keselamatan penerbangan sebab bisa bertabrakan dengan pesawat udara.