Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bambang Margiono

Oleh: Dahlan Iskan

Jumat, 28 Januari 2022 – 09:14 WIB
Bambang Margiono - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - OMICRON tidak bisa dibendung lagi: dari hanya 200 kasus per hari sudah menjadi 7.000. Beberapa bulan terakhir kita begitu nyaman dengan angka Covid Indonesia. Termasuk golongan yang terendah di dunia.

Aktivitas masyarakat sudah nyaris pulih. Jakarta mulai macet. Surabaya juga. Jalan-jalan menuju tempat wisata padat.

Saya pun sudah ke mana-mana. Sudah semakin sering di Jakarta. Ke Bogor, Cirebon, Tegal, Bali, Lombok, dan Sumbawa. Juga sudah ke kelenteng-kelenteng luar kota menjelang Imlek ini. Sudah mengadakan pemilihan Koko-Cici Jatim 2021.

Baca Juga:

Saya jadi ingat warning dari Menkes Budi Gunadi Sadikin awal Januari lalu: kita bisa mencapai 60.000 kasus di bulan Juli nanti. Kalau tidak waspada.

Pernyataan itu baik sekali. Secara psikologi kita menjadi siap dengan keadaan itu. Juga tetap hati-hati. Maka ketika kasus per hari menjadi 7.000-an tidak ada lagi yang kaget.

Teman saya meninggal dunia minggu lalu. Sudah lama saya tidak bertemu. Ia wartawan olahraga yang baik: Bik (Bambang Indra Kusumawanto). Rendah hati. Murah senyum. Jarang bicara.

Baca Juga:

Teman satu lagi kini sedang di ICU rumah sakit Pertamina. Anda sudah tahu namanya: Margiono. Ia Dirut Harian Rakyat Merdeka. Ia juga dua periode menjabat Ketua Umum PWI Pusat.

Dua-duanya sama: baru ketahuan positif Covid ketika ingin berobat untuk sakit lainnya.

Maka Margiono harus masuk ICU. Prosedur standar masuk ICU harus dipenuhi: pemeriksaan lebih teliti. Ternyata positif Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News