Bamsoet Akui Pentingnya Menggencarkan Vaksinasi Ideologi Bangsa
"Sedangkan memaknai pentingnya persatuan dan kedaulatan bangsa, kita dapat merenungkan pernyataan Bung Hatta yang dengan tegas menyatakan, 'lebih suka aku melihat Indonesia tenggelam ke dasar lautan, daripada melihatnya sebagai embel-embel abadi suatu negara asing'. Pernyataan tersebut merupakan penegasan, bahwa kedaulatan negara adalah sebuah harga mati," tandas Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI sekaligus Dewan Kehormatan KBPP Polri ini menjelaskan, pada tahun 2019, tercatat Indeks Akses terhadap Keadilan baru mencapai 69,6 persen.
Mengindikasikan bahwa cita-cita Indonesia merdeka untuk mewujudkan keadilan dalam masyarakat, masih menyisakan berbagai pekerjaan rumah.
"Sementara dalam memaknai kemakmuran, dapat merujuk pada angka produk domestik bruto nasional (PDB). BPS mencatat, PDB atas dasar harga berlaku triwulan II tahun 2021 mencapai Rp 4.175,8 triliun dan atas dasar harga konstan tahun 2010 mencapai Rp 2.772,8 triliun. Perbaikan kondisi perekonomian juga telah menumbuhkan optimisme, bahwa Indonesia akan masuk dalam 5 besar negara dengan PDB tertinggi di dunia pada tahun 2030, bersama China, Amerika Serikat, India, dan Jerman," jelas Bamsoet.
Kepala Badan Penegakan Hukum, Keamanan, dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menegaskan pertumbuhan ekonomi harus berdampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. 'Kue pembangunan' harus dapat dinikmati segenap warga negara, dari Sabang sampai Merauke.
Konsep pemerataan pembangunan yang berkeadilan adalah sebuah keniscayaan.
"Mewujudkan Indonesia yang Merdeka, Berdaulat, Adil dan Makmur bukanlah pekerjaan ringan dan instan. Tetapi membutuhkan komitmen yang kuat dan usaha yang intens. Karena itu, dalam prosesnya diperlukan partisipasi dan kontribusi segenap pemangku kepentingan, termasuk berbagai elemen dan organisasi kemasyarakatan seperti FKPPI," ujar Bamsoet. (jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!