Bamsoet Dorong Pengusaha Industri Makanan dan Minuman Memanfaatkan Kemajuan Teknologi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut industri makanan dan minuman memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Mulai dari mampu menyerap banyak tenaga kerja di sektor produksi maupun distribusi, meningkatkan nilai tambah bagi petani dan produsen lokal, mendukung sektor pariwisata melalui makanan dan minuman tradisional, serta memberikan pendapatan devisa bagi negara dari produk makanan dan minuman yang diekspor ke berbagai negara.
"Industri makanan dan minuman tidak hanya memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, tetapi juga memiliki dampak positif dalam pembangunan sosial dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan," kata Bamsoet usai menerima pengurus Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) di Jakarta, Kamis (6/6).
Bahkan, lanjut Bamsoet, industri makanan dan minuman terbukti sebagai salah satu industri yang mampu bertahan selama pandemi Covid-19.
Bamsoet menyampaikan berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), industri makanan dan minuman selama tahun 2023 berhasil menyumbang 39,10 persen terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) industri nonmigas dan 6,55 persen terhadap PDB nasional.
Sementara itu, realisasi investasi industri makanan dan minuman pada tahun 2023 mencapai Rp 85,10 triliun.
"Pada tahun 2023 (YoY), industri makanan dan minuman mampu tumbuh positif sebesar 4,47 persen," terang Bamsoet.
Industri makanan dan minuman juga menunjukkan neraca dagang positif atau surplus sebesar USD 25,21 miliar dengan nilai ekspor di tahun 2023 mencapai USD 41,70 miliar, dan impor sebesar USD 16,49 miliar.