Bamsoet: Sidang Tahunan MPR RI Momentum Menyerukan Pesan Kebangsaan
"Undangan hadir fisik antara lain untuk Presiden, Wakil Presiden, para Menteri Koordinator, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Sekretaris Kabinet, Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas, Panglima TNI, dan Kapolri. Serta Ketua BPK, Ketua MA, Ketua MK, dan Ketua KY," jelas Bamsoet.
Selain Sidang Tahunan MPR RI, pada Agustus 2021 MPR RI juga memiliki dua agenda penting lainnya. Yakni, Peringatan Hari Konstitusi dan Peringatan Hari Lahir MPR.
Pada Rapat Pimpinan MPR tanggal 27 Juli telah disepakati, Peringatan Hari Konstitusi yang biasa diperingati setiap 18 Agustus dan Hari Lahir MPR yang biasa diperingati setiap 29 Agustus, pada tahun ini, karena pandemi Covid-19, maka kedua momen itu akan diselenggarakan secara bersamaan pada Rabu, 18 Agustus 2021, pukul 10.00 WIB.
"MPR RI berharap, Presiden Jokowi juga bisa hadir dalam peringatan Hari Konstitusi dan HUT MPR RI. Di tanggal inilah, 18 Agustus, secara yuridis konstitusional negara Indonesia dilahirkan. Pada tanggal ini pulalah cita negara merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, serta Pancasila sebagai dasar dan ideologi, serta tujuan negara Indonesia merdeka ditetapkan dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945," tutur Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI itu menyebut peringatan Hari Konstitusi harus menjadi momentum kebangsaan untuk melakukan evaluasi terhadap sistem ketatanegaraan. Khususnya terkait ketiadaan haluan negara sebagai bintang penunjuk arah pembangunan nasional. Atas dasar evaluasi itulah, MPR RI kini sedang melakukan kajian menghidupkan kembali haluan negara dengan nomenklatur Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN).
Waketum Golkar itu juga menyatakan kehadiran presiden dalam peringatan Hari Konstitusi sangat penting. Di forum tersebut Kepala Negara bisa menyampaikan pandangan pemerintah terhadap rencana MPR RI menghadirkan PPHN.Dengan demikian, bisa terjadi kesepahaman antara MPR RI dengan pemerintah terkait PPHN.
"Kesepahaman tersebut sangat penting, sehingga kedepannya Indonesia tidak lagi terombang-ambing dalam melakukan pembangunan nasional," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)