Bamsoet Sosialisasi Empat Pilar MPR Bersama KAHMI: Pancasila Benteng Ideologi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan di tengah masa pandemi yang berat ini, bangsa Indonesia masih dihadapkan pada tantangan kebangsaan lainnya.
Di antaranya, kata dia, melemahnya rasa toleransi dalam keberagaman, demoralisasi generasi muda bangsa, dan memudarnya identitas dan karakter bangsa.
"Dalam kaitan ini, saya sangat mengharapkan partisipasi dari segenap kader KAHMI di seluruh wilayah nusantara, agar turut berperan aktif menyampaikan narasi-narasi kebangsaan dalam kerangka menumbuhkembangkan semangat nasionalisme dan membangun karakter kebangsaan. Khususnya, kepada para generasi muda bangsa," kata Bamsoet dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama Majelis Nasional Korps Alumni Mahasiswa Islam Indonesia (KAHMI) secara virtual dari ruang kerja ketua MPR, Jakarta, Selasa (27/10).
Anggota Dewan Pakar KAHMI ini menerangkan, Indonesia memang kaya akan sumber daya.
Namun, ujar dia, sumber daya dan kekayaan paling berharga yang dimiliki bukanlah tambang emas, minyak bumi, dan lain sebagainya.
Dia menegaskan bahwa kekayaan yang paling berharga adalah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kondisi bangsa kita sangat rentan dari perpecahan. Secara geografis, kita adalah negara kepulauan yang terpisah oleh lautan. Secara sosiokultural, bangsa kita terdiri dari beragam suku, budaya, adat istiadat, agama dan kepercayaan. Kita beruntung karena punya Pancasila sebagai benteng ideologi untuk menghadapi berbagai potensi ancaman yang dapat menceraiberaikan ikatan kebangsaan," papar Bamsoet.
Sedemikian pentingnya konsep persatuan dan kesatuan bangsa, lanjut Bamsoet, MPR secara khusus menerbitkan Ketetapan MPR RI Nomor V/MPR/2000 tentang Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Nasional.