Bandara Pekanbaru Lumpuh Total
jpnn.com - PEKANBARU--Kabut asap di Riau semakin menjadi-jadi. Pekatnya asap dampak kebakaran hutan dan lahan, Rabu (12/3), bahkan menyebabkan bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru lumpuh total.
Bila sebelumnya masih ada beberapa pesawat yang nekat terbang, hari ini otoritas bandara memutuskan semua penerbangan dari dan menuju Pekanbaru dibatalkan sampai menunggu kondisi cuaca membaik.
Kondisi pembatalan penerbangan ini sebenarnya telah berlangsung sejak hari Minggu (9/3) lalu. Meski banyak pesawat yang siap diberangkatkan, namun kondisi cuaca di Ibukota Riau tidak memungkin untuk melakukan pendaratan.
"Jarak pandang pagi ini hanya 200 meter. Semua pesawat baik yang pergi maupun yang datang tidak bisa. Tidak hanya Lion Air saja, tapi semua penerbangan," kata seorang petugas Lion Air memberi konfirmasi pada calon penumpang.
Tidak seperti hari sebelumnya, kali ini bandara SSK II Pekanbaru terlihat lebih sepi. Sepertinya ribuan penumpang pesawat mulai memaklumi kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk terbang. Padahal beberapa hari sebelumnya, ribuan penumpang bertumpuk di bandara SSK II Pekanbaru menunggu kepastian keberangkatan.
"Jarak pandang hanya 200 meter. Syarat minimal 500-1000 meter. Ini saja pesawat Silk Air dari Singapura, terpaksa menurunkan penumpang kembali ke ruang tunggu, karena cuaca di Pekanbaru memang tidak bisa untuk didarati pesawat," ujar Abdul, petugas bandara memberi penjelasan pada JPNN.com.
Pembatalan penerbangan dari dan menuju Pekanbaru, memang sudah terjadi berkali-kali. Pada Selasa (11/3), dari 64 jadwal penerbangan, hanya 14 penerbangan saya yang berangkat. Kondisi cuaca yang tidak menentu, terlabih kabut asap yang kadang pekat atau lumayan terang, membuat otoritas bandara dan pihak maskapai penerbangan tidak mau mengambil resiko.
Para penumpang yang memiliki kepentingan mendesak di Jakarta atau luar negeri, terpaksa harus mengambil rute darat ke Medan, Sumatera Utara atau Padang, Sumatera Barat. Itupun dengan ketidakpastian. Selain karena dua daerah itu juga mengalami dampak kabut asap, juga karena ketersediaan tiket yang terbatas.