Bandara Soetta Kejar Laba Jasa Non-Aeronautika
Selasa, 23 Februari 2010 – 20:13 WIB
Lebih jauh dijelaskan, PT Angkasa Pura (AP) II sendiri merupakan BUMN yang bergerak di bidang pengelolaan jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara, yang melayani jasa penerbangan (aeronautika) dan jasa penumpang bandara (non-aeronautika). Dalam hal ini, PT AP II mengelola 12 bandara utama di kawasan barat Indonesia, yaitu Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Jakarta), Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta), Bandara Polonia (Medan), Bandara Supadio (Pontianak), Bandara Internasional Minangkabau (Padang), Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Bandara Husein Sastranegara (Bandung), Bandara Sultan Iskandarmuda (Aceh), Bandara Kijang (Tanjung Pinang), serta yang baru bergabung yakni Bandara Sultan Thaha (Jambi) dan Depati Amir (Pangkal Pinang).
Dalam paparannya di Komisi VI DPR RI sebelumnya, Hariyanto juga menyebutkan bahwa bandara yang memperoleh laba bersih itu adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yang tercatat mampu mengumpulkan laba bersih terbesar, mencapai Rp 1,46 triliun. Di bawahnya, ada Bandara Polonia Medan, dengan laba Rp 32,39 miliar, Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Rp 15,85 miliar, Husein Sastranegara Bandung Rp 6,51 miliar, serta Bandara Supadio Pontianak sebesar Rp 4,64 miliar. Sebagai catatan, khusus Bandara Husein Sastranegara, juga tercatat sebagai satu-satunya yang berhasil meningkatkan kinerja dari rugi bersih 2008 senilai Rp 1,81 miliar, menjadi untung sebesar Rp 6,51 miliar. (lev/jpnn)