Bang Neta Sebut 9 Daerah ini juga Rawan Terorisme, Waspada!
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyatakan teror bom bunuh diri di Katedral Makassar, Sulawesi Selatan adalah kali pertama yang terjadi di era Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Menurut Neta, teror bom terjadi karena kelompok teroris dan radikal masih ada yang belum diciduk jajaran kepolisian, seperti di Poso atau tempat lainnya.
Selain itu, sejumlah narapidana teroris juga diketahui sudah selesai menjalani hukuman dan kini bebas melakukan aktivitas tanpa terpantau jejaknya.
"Kondisi ini tentu menjadi tugas berat Kapolri. Apalagi saat menjelang Ramadan dan Idulfitri, aktivitas dan kebutuhan sosial masyarakat kian meningkat," ujar Neta dalam keterangannya, Minggu.
Neta meminta Kapolri mengonsolidasikan jajarannya mulai dari intelijen hingga ke aparatur babinkamtibmas sebagai ujung tombak, mempertajam pengawasan, meningkatkan deteksi dan antisipasi dini.
"Kapolda dan kapolres juga harus mampu mengatur wilayahnya, agar jarum jatuh pun di wilayah tugasnya terdengar olehnya. Tujuannya, agar Polri tidak kecolongan dan teror bom terjadi," katanya.
Pengamat kepolisian ini merasa perlu mengingatkan hal itu agar mencegah teror bom kembali terjadi.
Data IPW menyebut ada lima petugas dan empat jemaat Gereja Katedral Makassar yang terluka. Mereka terkena serpihan bom.