Bang Toyib
Oleh: Dhimam Abror DjuraidRupanya Bang Toyib marah karena anaknya memanggil nama, padahal harusnya memanggil ‘’bapak’’ atau ‘’ayah’’ atau ‘’papa’’.
Meski dirundung duka tetapi sang istri masih bisa menyanyi dan bergoyang dengan ceria.
Itulah cerminan budaya masyarakat yang ‘’resilient’’, tangguh menghadapi penderitaan macam apa pun.
Ditinggal suami tiga tahun tanpa kirim kabar pasti akan membuat seorang istri menanggung beban hidup yang berat, karena harus menghidupi anak-anaknya, tetapi nyatanya sang istri bisa mengatasi beban itu.
Masyarakat mempunyai mekanisme internal untuk mengatasi persoalan yang datang bertubi-tubi sepanjang beberapa tahun terakhir ini.
Pandemi Covid-19 membuat banyak orang dari berbagai kalangan menderita, tetapi daya tahan masyarakat Indonesia terbukti tangguh dan bisa mengatasi musibah global itu.
Saat ini, seharusnya kita sudah berada di ujung terowongan.
Setelah dua tahun dalam kegelapan akhirnya terbitlah terang.