Bangladesh Kembali Proses Pemulangan Pengungsi Rohingya
jpnn.com, COX’S BAZAR - Otoritas Bangladesh bersama UNHCR memulai pendataan pengungsi Rohingya untuk proses repatriasi, Selasa (20/8). Sedikitnya 3 ribu pengungsi diwawancarai untuk menentukan apakah mereka bersedia dipulangkan.
Myanmar telah mengizinkan 3.450 orang untuk kembali. Bangladesh sendiri menyodorkan lebih dari 22.000 pengungsi untuk direpatriasi.
"Survei dimulai hari ini. Pemerintah Bangladesh dan UNHCR bersama-sama akan meminta para pengungsi untuk bicara dan membahas opsi pemulangan," ujar Louise Donovan, juru bicara UNHCR di Cox Bazzar kepada Reuters.
BACA JUGA: Rombongan Muslim Rohingya Mendekat, Malaysia Tingkatkan Patroli
Badan tersebut akan mengadakan wawancara rahasia kedua dengan orang-orang yang menyatakan ingin kembali. Wawancara dilakukan guna membahas niat mereka serta memastikan keputusan itu dilakukan secara sukarela, katanya.
"Mereka akan diminta untuk mengisi formulir pemulangan sukarela," tambahnya.
Seorang wakil dari upaya bantuan pengungsi Bangladesh juga akan menghadiri wawancara, kata seorang pejabat pemerintah
Dewan Keamanan PBB pada Rabu (21/8) akan membahas secara tertutup rencana repatriasi Rohingya. Pembahasan digelar atas permintaan Belgia, Inggris, Prancis, Jerman dan Amerika Serikat.
Pekan lalu, juru bicara pemerintah Myanmar Zaw Htay mengatakan, pihaknya telah memeriksa daftar pengungsi untuk menentukan apakah mereka pernah tinggal di Myanmar dan keterlibatan dalam serangan terhadap militer.