Bangun Kereta Cepat Tanpa APBN tapi Pakai Hutang, YLKI: Ya Sami Mawon
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi kembali menyoroti rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang tetap ngotot untuk melanjutkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Dalam jumpa persnya Jumat (4/9) siang, Rini menegaskan kalau proyek tersebut tidak akan menggunakan dana APBN maupun suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN).
"Benar, KA super cepat tidak dibangun dengan dana APBN. Lha (dibangun-red), tidak dengan dana APBN tetapi dengan dana hutang, itu ya sami mawon (sama saja), malah lebih berbahaya. Untuk apa meminjam dana dari luar negeri tetapi untuk membangun sesuatu yang tidak ada urgensinya?," kata Tulus Heran.
Selain itu menurutnya, membangun KA super cepat juga bukan hal yang efisien dari sisi kebijakan transportasi. Tulus menilai rencana proyek KA super cepat lebih kepada politik mercusuar.
"Ingin sok disebut ultra modern, padahal infrastruktur transportasi yang utama masih kedodoran. Negara-negara yang membangun KA super cepat adalah negara dengan sistem transportasi dan angkutan umum yang sudah beres," tegas Tulus. (chi/jpnn)