Bangunan Kumuh-Pesing yang Jadi Seimut Bukit Teletubbies
Perut bukit tersebut menyimpan tujuh kamar utama. Lalu ada lagi enam kamar yang lebih kecil, biasanya untuk ajudan atau driver para pejabat yang menginap. Di ujung utara ada dapur besar yang sedang dirapikan untuk acara Thanksgiving oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia dua bulan lagi.
Meski berada di dalam timbunan tanah, kamar-kamar beserta lorongnya sama sekali tidak gelap atau pengap. Berkas-berkas cahaya masih bisa masuk melalui “sumur-sumur” di punggung bukit itu. Dinding-dindingnya yang dominan putih membuat ruangan kian terang.
Maka, tak perlu ada lampu menyala saat siang hari di bawah tanah tersebut. Itu sesuai dengan cita-cita Anas. “Bangunan harus green. Hemat energi,” ujarnya. Adalah Adi Purnomo, arsitek nasional, yang digandeng Anas untuk mengubah wajah guest house serta lanskap belakang pendapa tersebut hingga rampung pada 2012.
Memang, dalam membangun Banyuwangi, Anas tak segan menggandeng para arsitek papan atas. Selain Adi Purnomo, ada Andra Matin, Yori Antar, Budi Pradono, serta Ahmad Djuhara. “Pemimpin yang pernah menggandeng arsitek untuk pembangunan itu hanya Bung Karno,” kata Anas.
Dengan mengajak para arsitek, bangunan-bangunan yang muncul bakal lebih timeless, tak dibatasi waktu. Abadi. Guest house Kabupaten Banyuwangi pernah diapresiasi Mark, majalah dunia dalam bidang arsitektur, edisi Juni-Juli 2013. Pada website-nya, Adi Purnomo menyebut perubahan guest house itu sebagai mengganti atap bangunan lama menjadi landscape rumput.
Dengan demikian, ruang hijau akan bertambah. Kompleks pendapa akan menjadi taman hijau yang bisa dikunjungi orang pada waktuwaktu tertentu. Lalu, lereng bukit itu juga bisa menjadi sekat yang memisahkan privasi para penghuni guest house dengan halaman belakang pendapa.
Dulu orang di halaman belakang itu akan langsung memandang pintu-pintu kamar. Seperti rumah petak yang minim privasinya. Alasan lain, rumput bisa membuat kondisi udara di dalam bangunan lebih dingin. Ia juga menghindarkan pantulan radiasi atap bagi lingkungan di sekitarnya. Begitu ulas Adi Purnomo.
Mengimbangi perubahan wajah guest house tersebut, gedung PKK dan Dharma Wanita di bagian timur pendapa pun diubah menjadi “bukit Teletubbies”. Karena itu, area terbuka hijau di halaman belakang pendapa pun kian luas. Ada dua bukit panjang yang mengapit halaman belakang tersebut. Semuanya berhias rerumputan yang hijau.