Banjir Bandang, Kayu-kayu Besar Berseliweran
Sementara beberapa personel TNI, Polri, BPBD menggunakan mesin chainsaw untuk memotong kayu-kayu besar. Tumpukan kayu dari bukit bulek sumber banjir bandang berasal sangat banyak sekali. Bahkan terlihat personel penanganan bencana kesulitan mengevakuasinya.
Kepala BPBD Pasaman M Sayuti Pohan mengatakan, dalam musibah tersebut pihaknya menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari ke depan.
“Empat belas hari kedepan tim kebencanaan akan terus bekerja mensterilkan lokasi dan membangun mental masyarakat yang trauma,” ujarnya.
Sebanyak 21 rumah warga rusak terkena banjir bandang. Rinciannya, rusak sedang 12 rumah, rusak ringan 5 unit rumah, rusak berat 4 rumah. “Kerugian kita taksir mencapai Rp900 sampai Rp1 milliar,” ujarnya.
Sekda Pasaman Syafei Siregar mengatakan, pihaknya akan melakukan penelitian dengan instansi terkait apakah benar banjir bandang disebabkan pembalakan liar atau tidak. “Kita teliti dulu,” ujarnya.
Katanya, jika ada indikasi pembalakan, pemkab tidak mentolerir dan akan menurunkan tim terpadu untuk menindaklanjutinya. (wni/sam/jpnn)