Banjir Kepung Kota Banyuwangi
jpnn.com - BANYUWANGI – Hujan deras yang mengguyur Banyuwangi Sabtu malam (12/7) menimbulkan bencana. Sedikitnya satu rumah roboh lantaran pondasinya hanyut tergerus aliran sungai. Genangan air juga mengakibatkan arus lalu lintas di Jalan S. Parman, Banyuwangi, sempat tersendat selama beberapa jam.
Bersamaan dengan itu, hampir tiga jam listrik di Kota Blambangan, julukan Banyuwangi, padam total (blackout). Banjir di Kota Blambangan tersebut terjadi di Kelurahan Kepatihan, Sobo, Pakis, dan Sumberrejo. Banjir terparah melanda permukiman penduduk Lingkungan Krajan, Kelurahan Sumberrejo. Pemicu banjir adalah hujan lebat yang melanda Kota Banyuwangi dan sekitarnya sejak Sabtu malam pukul 19.30. Sekitar pukul 22.00 Sungai Bagong di Kelurahan Sumberrejo lantas meluap.
Luapan sungai itu mengakibatkan sekitar 68 rumah warga di Lingkungan Krajan, Kelurahan Sumberrejo, tergenang. Hal serupa menimpa 45 rumah warga di Lingkungan Sutri, Kelurahan Sobo. Ketinggian air berkisar 30 sentimeter hingga satu meter. Meski tidak separah dua kelurahan tersebut, banjir juga melanda Kelurahan Kepatihan dan Pakis.
Hujan deras pun menimbulkan genangan di jalan raya S. Parman, Banyuwangi. Karena itu, arus lalu lintas di jalan poros penghubung Kota Banyuwangi dan Rogojampi tersebut tersendat. Dengan begitu, polisi memberlakukan sistem buka tutup jalan di double way itu sejak sekitar pukul 22.00. Warga sekitar menyatakan, arus lalu lintas di Jalan S. Parman baru kembali normal pada pukul 06.00 kemarin.
Saperah, 42, warga Lingkungan Krajan, Sumberrejo, menuturkan bahwa ketinggian air mencapai satu meter. “Di sekitar sini lebih dari 50 rumah terendam,” ujarnya.
Di lingkungan tempat tinggalnya itu banjir nyaris terjadi setiap tahun. Namun, banjir kemarin adalah yang terparah. “Tidak ada warga yang berani tidur. Semua berjaga-jaga. Banyak warga yang mengungsi di rumah tetangga yang genangan airnya tidak terlalu tinggi,” ungkapnya.
Selain air Sungai Bagong, banjir yang melanda Lingkungan Krajan, Kelurahan Sumberrejo, tersebut disebabkan meluapnya air dari saluran pembuangan air sawah. “Ya, banjir kali ini merupakan yang paling parah daripada sebelumnya. Sepeda motor, televisi, kulkas, bahkan spring bed milik tetangga saya rusak karena tergenang air,” kata Sukmadi, 42, warga yang lain.
Camat Banyuwangi Aziz Hamidi mengaku belum bisa memastikan kerugian materi dampak banjir kali ini. Namun, imbuh dia, kejadian Sabtu malam tersebut tidak menimbulkan korban.