Banjir-Longsor Terjang Korsel, 32 Tewas, 10 Hilang
Di Filipina, Badai Nock-ten Renggut 25 Jiwa, 9 HilangKamis, 28 Juli 2011 – 10:20 WIB
Nock-ten, yang berasal dari nama seekor burung asal Laos, diperkirakan berdampak lebih buruk di pegunungan utara Pulau Luzon tadi malam. Badai tropis tersebut juga diperkirakan akan memicu hujan deras di Manila.
Berdasar data Departemen Pertahanan Sipil Filipina, korban tewas akibat Nock-ten di timur negara tersebut mencapai 25 orang. Mayoritas korban terjebak banjir atau terkubur longsor. Sedangkan sebagian besar korban hilang adalah para nelayan yang sedang berlayar. Seorang bocah laki-laki juga dilaporkan hilang akibat tersapu banjir. Sekitar 645 ribu warga Provinsi Albay dan Camarines Sur, pesisir tenggara Luzon, terpaksa mengungsi. Di sana badai itu mengakibatkan longsor untuk kali pertama. "Dua provinsi tersebut terendam air bah cukup tinggi," terang Benito Ramos, kepala Dewan Pengelolaan dan Pengendalian Dampak Bencana Nasional Filipina.
Dia menyatakan, pemerintah menunggu cuaca cerah dan gelombang laut lebih tenang sebelum mengirimkan bantuan darurat melalui udara atau laut ke dua provinsi tersebut. "Kami tidak bisa menggunakan truk militer karena jalanan digenangi banjir," tuturnya. Puluhan penerbangan pesawat di Filipina juga dibatalkan akibat badai tersebut.