Bank Mandiri Optimistis Ada Ruang Salurkan Kredit di Tengah Proyeksi Perlambatan Ekonomi
Ke depan, perkembangan ekonomi sektoral Kuartal III dan IV dibayangi resiko dampak penerapan PSBB di wilayah DKI Jakarta sejak tanggal 14 September dan resiko akibat peningkatan kasus COvid-19.
Secara sektoral, sektor-sektor jasa-jasa seperti, perdagangan, transportasi, hotel, restoran dan jasa-jasa perusahaan akan mengalami pemulihan yang relatif lambat dari perkiraaan semula akibat peningkatan kasus positif Covid-19.
Demikian pula sektor industri pengolahan, pemulihannya mengikuti pola umum peningkatan ekonomi nasional karena sangat tergantung perbaikan daya beli dan confidence masyarakat sehingga mulai membelanjakan uangnya.
Sektor komoditas kelapa sawit bisa menjadi katalis positif yang mendorong perekonomian Indonesia ke depan terutama di sentra-sentra perkebunan di Sumatera dan Kalimantan. Harga minyak kelapa sawit sampai akhir tahun, kami perkirakan masih akan bertahan di tingkat harga USD700 per ton (FOB Malaysia).
Hasil Survey Mandiri Institute. Pembatasan sosial dan kekhawatiran konsumen atas penyebaran COVID-19 telah menekan usaha ritel dan jasa makanan dan minuman. Sejumlah daerah memperpanjang masa PSBB transisi sementara DKI Jakarta—dengan kenaikan kasus per hari COVID-19—kembali menerapkan PSBB II, meski dalam skala yang lebih.
Mandiri Lakukan Live Monitoring
Untuk mengetahui dampak COVID-19 terhadap bisnis ritel dan restoran, Mandiri Institute melakukan live-monitoring aktivitas pada dua sektor yang paling terdampak, yaitu ritel dan restoran dari bulan Juli hingga September.
“Kami juga memonitor kondisi restoran setelah DKI-Jakarta memutuskan untuk memberlakukan PSBB II. Metode monitoring dilakukan dengan melihat tingkat kesibukan yang terdapat pada data Google Maps,” katanya.