Bank Mandiri Tegaskan Komitmen Dorong Ekonomi Berkelanjutan di COP 29 Azerbaijan
“Indonesia bisa memimpin agenda perubahan iklim bila memanfaatkan potensi Nature Based Solution (NBS),” ujar Darmawan.
Darmawan dalam paparannya menilai pentingnya pembenahan pada tiga aspek utama untuk membentuk ekosistem berkelanjutan di Indonesia, di antaranya keterbatasan pengetahuan terkait praktik bisnis berkelanjutan, akses terhadap teknologi yang belum merata di seluruh industri, dan kesenjangan pembiayaan untuk memperbesar skala proyek berkelanjutan.
Di sisi lain, Bank Mandiri juga memiliki dua fokus utama dalam penyaluran pembiayaan berkelanjutan ini.
Pertama, menjalankan peran sebagai ESG Advisor bagi nasabah dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon. Kedua, memberikan pembiayaan untuk berbagai proyek berbasis iklim.
“Mimpi besar kami adalah turut menjadikan nasabah sebagai Sustainability Champion, melalui praktik bisnis yang impact-driven, memperoleh competitive advantage dalam aspek keberlanjutan, mengadopsi global best practice, dan menciptakan model bisnis yang tangguh terhadap perubahan iklim, dengan tujuan untuk mendukung tujuan NZE Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat”, ujar Darmawan.
Bank Mandiri telah merealisasikan pembiayaan berkelanjutan yang mendukung upaya pengurangan emisi di berbagai sektor prioritas dalam Enhanced Nationally Determined Contributions (ENDC).
Pada September 2024, portofolio berkelanjutan Bank Mandiri telah mencapai Rp285 triliun atau tumbuh sebesar 12,8 persen secara tahunan.
Pertumbuhan ini dikontribusikan portofolio sosial sebesar Rp 143 triliun atau tumbuh sebesar 9,4 persen, dan portofolio hijau sebesar Rp 142 triliun atau tumbuh sebesar 16,4 persen.
Hal ini menjadikan Bank Mandiri sebagai Green Financing market leader dengan pangsa pasar di atas 35 persen.