Bantah Terlibat Bentrokan, Laskar Manguni Siap Jaga Kedamaian di Bitung dan RI
jpnn.com, JAKARTA - Ormas adat Laskar Manguni Indonesia (LMI) membantah terlibat dalam bentrokan yang memakan korban jiwa di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut).
LMI menegaskan pihaknya cinta damai meski berbeda suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
"Saya sebagai Ketua Umum ormas adat Tonaas Wangko atau Ketua Umum DPP Laskar Manguni Indonesia, Hanny Pantouw dengan ini akan menyampaikan pernyataan dan klarifikasi terhadap berita-berita hoaks pascaperistiwa di Kota Bitung hari Sabtu, 25 November 2023," ujar Ketua Umum DPP Laskar Manguni Indonesia Hanny Pantouw, Kamis (30/11).
Menurutnya, kelompok yang terlibat bentrok berbeda dengan Laskar Manguni Indonesia, meski sama-sama menggunakan kata Manguni.
"Bahwa ormas adat Laskar Manguni Indonesia, tidak terlibat dalam bentuk apa pun dengan peristiwa di Kota Bitung, Sulawesi Utara," ujarnya.
"Ada beberapa orang yang memakai nama Manguni di Indonesia, mengapa dalam bentrokan yang terjadi di Bitung, ormas LMI yang dihujat sedangkan ormas LMI sendiri tidak ikut dalam bentrokan tersebut. Ormas LMI ini menjadi ormas terbesar di Sulut sehingga saat ada kata Manguni, LMI-lah yang menjadi sasaran masyarakat," papar Hanny.
Hanny menegaskan ormas adat Laskar Manguni Indonesia hadir dan didirikan untuk menciptakan kedamaian.
Serta hidup bertoleransi antara umat beragama, tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).