Bantuan 2 T
Oleh: Dahlan Iskan"Namun, mengapa semua teman saya yang Tionghoa di Palembang tidak mengenal Tio?" tanya saya.
Itu, katanya, karena Tio sangat rendah hati. Juga tidak mau menonjol. "Beliau banyak sekali menyumbang. Namun, selalu hanya atas nama hamba Tuhan," ujarnya.
Beliau, katanya, pernah punya pabrik kecap, pabrik mebel, kebun sawit, dan juga kontraktor bangunan.
Saya pun menghubungi teman lama. Nihil. "Saya tidak kenal nama itu sama sekali," jawab Alex Noerdin –dua kali menjadi Gubernur Sumsel yang sukses.
Lalu saya menghubungi seorang mantan menteri asal Palembang. Jawabnya sama.
Saya juga menghubungi lima orang pengusaha Tionghoa di sana. Tidak ada yang mengenal nama itu.
Saya hubungi juga seorang Tionghoa bermarga Tio. "Saya tidak tahu siapa beliau. Namun, sebagai sesama marga Tio saya ikut bangga," katanya.
Berarti pengusaha ini memang luar biasa rendah hatinya. Low profil high profit. Dan yang seperti itu banyak sekali di lingkungan masyarakat Tionghoa.