Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bantuan Baju JK Tidak Tersampaikan

Pneumonia Mulai Jangkiti Pengungsi

Jumat, 05 November 2010 – 08:33 WIB
Bantuan Baju JK Tidak Tersampaikan - JPNN.COM
Edison berjanji bahwa sebelum Natal tiba yakni pada 25 Desember mendatang, seluruh korban tsunami sudah bisa tinggal di rumah-rumah tinggal. Saat ini bantuan berupa semen dan seng masih dikumpulkan untuk didistribusikan ke sejumlah dusun yang menyetujui relokasi. "Banyak yang menolak relokasi karena pekuburan keluarga mereka ada di pesisir yang terkena tsunami karena itu kami koordinasikan dengan para tokoh agama untuk membuju mereka," terangnya.

Di sisi lain, Ketua Basarnas Sumbar, Akmal mengatakan bahwa pencarian korban tsunami di Mentawai akan terus dilanjutkan hingga hari ke-14 yakni pada Senin (8/11) pekan depan. Untuk melakukan penyisiran, Basarnas telah mengirimkan satu kapal khusus dari Jakarta yang akan fokus melakukan pencarian korban di perairan Pulau Pagai. "Selama masa tanggap darurat kami akan terus melakukan penyisiran dan berkoordinasi dengan TNI," kata Akmal. Selain melakukan penyisiran, relawan juga mulai fokus untuk melakukan rehabilitasi medis dan mental para korban tsunami.

Kepala Dinkes Kep. Mentawai Tomar Sabola mengatakan para pengungsi yang sedang dalam perawatan medis kini mulai terjangkit Pneumonia atau radang paru-paru. Kondisi itu dipicu ruangan penampungan sementara korban tsunami yang kurang memadai. Kebiasaan warga sekitar yang awan terhadap gaya hidup bersih dan sehat terbawa ketika mereka ada dalam masa perawatan medis. "Jumlah yang terkena Pneumonia sekitar 60 persen dari sekitar 32 orang yang dirawat di Sikakap," ujar dia.

Jumlah pastinya sulit didapatkan karena penularan terus terjadi. Itu dipicu buruknya sirkulasi udara dan sulitnya mengisolasi korban yang sudah terjangkit penyakit menular. Jawa Pos melihat, ruangan Gereja Sikakap yang digunakan sebagai penampungan korban terlihat sangat kumuh. Bau keringat bercampur bau luka yang membusuk meruap di ruangan seluas 500 meter tersebut. Tenaga medis yang bertugas menjaga para pasien terbatas karena sebagian besar ikut rombongan medis yang menjangkau lokasi-lokasi tsunami secara langsung. "Karena masih banyak korban luka dan sakit yang menolak dievakuasi dan memilih tinggal di gunung dan di tenda pengungsian karena itu kami jemput bola," ujar Tomar.

SIKAKAP - Koordinasi bantuan korban tsunami Mentawai masih amburadul. Hingga hari kesembilan, total sumbangan di posko utama Sikakap, Kep. Mentawai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close