Bantuan Rp 2 M untuk PSK Tertahan
jpnn.com - BENOWO - Usaha Dinas Sosial Surabaya melobi Kementerian Sosial agar uang kompensasi Rp 2 miliar untuk PSK Sememi, Surabaya cair menghadapi jalan terjal.
Direktorat Rehabilitasi Sosial Tunasosial Kemensos memastikan tidak bisa menindaklanjuti permohonan itu. Mereka beralasan jumlah PSK yang bisa diverifikasi minim.
Di antara 377 PSK, hanya 26 orang yang bisa didata untuk mendapat uang masing-masing Rp 5,05 juta.
''Verifikasi tidak bisa dipaksakan. Tapi, itu tahap wajib sebelum langkah merehabilitasi dan memulangkan mereka ke kampung halaman,'' tegas Direktur Rehabilitasi Sosial Tunasosial Kemensos Sony W. Manalu saat dihubungi kemarin (16/1).
Dia menilai, kewenangan menutup lokalisasi merupakan domain pemerintah setempat (Pemkot Surabaya, Red).
Peran jajarannya sebatas membantu PSK yang bersedia alih profesi. Instansinya memberikan bantuan berupa uang tunai untuk tiga hal. Yakni, uang ekonomi produktif Rp 3 juta. Lalu ada jatah hidup Rp 1,8 juta untuk 90 hari plus uang transpor Rp 250 ribu untuk pulang.
Berdasar laporan stafnya yang turut dalam verifikasi di lokalisasi Sememi, Sony menilai penolakan dari para PSK lebih besar.
Mereka yang berkeberatan terhadap penutupan itu tidak hanya menempel tulisan menolak verifikasi dan penutupan lokalisasi di depan pintu wisma. Bahkan, sebagian mucikari, PSK, dan sejumlah elemen warga berunjuk rasa.
Kegagalan verifikasi hingga sembilan gelombang membuat sejumlah agenda dinsos menutup lokalisasi Sememi tidak berjalan sesuai dengan rencana. Agenda mereka mendiskusikan verifikasi dan mengambil bantuan kompensasi ke Kemensos juga belum terealisasi.
Verifikasi lanjutan yang dijadwalkan Rabu (15/1) juga tidak terlaksana. ''Belum ada kegiatan verifikasi lagi setelah Kamis-Jumat (9-10/1),'' jelas Lurah Sememi Heri Sumargo. (sep/dos/mas)