Banyak Marquee Player di Liga 1 Gagal Bawa Klub Bersinar
jpnn.com, JAKARTA - Menilik pemain-pemain asing di Liga 1 2017 cukup menarik.
Ada ironi, karena pemain-pemain dengan nama besar yang didatangkan, ternyata tak semuanya tampil cemerlang.
Klub-klub besar seperti Arema FC, Persib Bandung, Semen Padang, Mitra Kukar, dan Sriwijaya FC merekrut pemain yang sudah terkenal di dunia sepak bola internasional terutama Eropa.
Sebut saja, ada Juan Pablo Pino di Arema FC pernah bermain di AS Monaco, Prancis. Kemudian Semen Padang punya Didier Zokora yang bersinar bersama Tottenham Hotspur dan Sevilla. Persib Bandung punya Michael Essien eks Chelsea serta Real Madrid.
Selain itu, Sriwijaya FC punya Tijani Belaid yang pernah bermain untuk Inter Milan. Sementara, Momo Sissoko yang dimiliki Mitra Kukar, tak terlalu maksimal dalam perjalanan klub asal Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kaltim itu.
Nyatanya, kehadiran mereka tidak memberikan peran yang maksimal untuk tim. Pelatih Ruddy William Keltjes mengakui kehadiran marquee player cukup bagus untuk mendongkrak keinginan suporter datang menonton pemain dengan nama besar itu tampil.
"Tapi, mereka kan usianya sudah senior sekali, sudah lewat masa keemasannya. Sepak bola ini permainan tim, jadi kalau tidak cocok dengan gaya main tim, malah tidak maksimal," ungkapnya, Senin (20/11).
Juan Pablo Pino, ternyata memiliki masalah dengan cedera kambuhan. Akibatnya, dari 34 game Arema di Liga 1, dia hanya bisa bermain selama 19 laga dengan torehan tiga gol. Tentu saja, tak seimbang dengan harga yang selangit dan dikabarkan dikontrak dengan nilai lebih dari Rp 2 Miliar dalam semusim.