Banyak Marquee Player di Liga 1 Gagal Bawa Klub Bersinar
Kemudian ada nama Didier Zokora yang ternyata menjadi beban Semen Padang. Akhirnya, dia pun dilepas pada putaran kedua dengan hanya sempat diturunkan selama 11 laga.
Sissoko di Mitra Kukar, malaha menjadi sumber masalah. Pasalnya, dia sempat terpancing main keras dan melakukan pelanggaran yang berujung sanksi Komdis PSSI.
Karena Sissoko tetap dimainkan, jadilah Mitra Kukar terkena sanksi kalah 0-3 walaupun sejatinya mereka bisa menahan imbang juara Liga 1, Bhayangkara FC.
Michael Essien, nama besar, bersinar di Eropa tapi kini hanya sisa ampasnya saja. Karena itu, Persib menjadi kurang maksimal saat Essien ditampilkan. Karena sudah tidak cepat, gaya main cepat dari Maung Bandung menjadi terhambat.
Meski demikian, skill sebagai pemain kelas dunia belum hilang dari Essien. Dia sempat diturunkan selama 27 laga dengan 10 di antaranya sebagai pemain pengganti. Hasilnya, dia mencetak lima gol dan tiga assist. Tapi, Persib terpuruk di posisi ke-12 klasemen Liga 1.
Salah satu nama marquee player yang memberikan kontribusi bagus hanyalah Peter Odemwingie. Meski hanya tampil sebanyak 22 kali bagi Madura United, dia mampu mencetak 15 gol.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa menghadirkan nama besar bagi klub-klub Liga 1 bukan jaminan untuk meraih hasil maksimal di kompetisi. Menarik ditunggu, apakah klub masih akan jor-joran mengeluarkan uang untuk mendatangkan pemain dengan nama besar musim depan? (dkk/jpnn)