Banyak Nama Tempat Identik dengan Bupati Ditahan KPK Itu
Nama MKP untuk jalan penghubung kawasan Claket, desa di antara Pacet dan Trawas, ke wana wisata itu diusulkan Zainal Abidin. Ketika jalan itu diresmikan pada 2015, dia menjabat kepala dinas PU bina marga (kini PUPR). Zainal itulah yang juga ditetapkan sebagai tersangka bersama MKP oleh KPK dalam kasus gratifikasi.
Untuk MKP Brantas, bermula dari kegemaran bupati yang kembali terpilih pada pilkada 2015 itu bermain jet ski. Kendaraan mahal yang kini sudah disita KPK.
MKP rutin bermain jet ski tiap Sabtu-Minggu. Dia selalu memboyong pejabat dan sejumlah pegawai. ’’Kita harus memanfaatkan lokasi ini menjadi wisata. Saya akan serius,’’ katanya pada 2013.
Pernyataan itu pun diseriusi dinas pariwisata, pemuda, dan olahraga (disparpora). Namun, rencana tersebut kandas di tengah jalan. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas khawatir pembangunan wahana wisata di bibir Sungai Brantas tersebut justru merusak.
Gagal merealisasikan, nakhoda disparpora dimutasi. Dan, anggaran hingga Rp 3,5 miliar kembali dialokasikan untuk mewujudkan cita-cita sang bupati.
’’Sekarang masih perencanaan. Lelang fisiknya belum kami lakukan,’’ ujar Kepala Disparpora Djoko Widjayanto.
Djoko menyatakan, nama MKP akan tetap dicantumkan. ”Kami belum berpikir mengganti nama MKP Brantas itu menjadi nama yang lain. Pun demikian dengan nama-nama wisata yang sudah telanjur disematkan,” katanya.
Di luar jalan dan tempat-tempat wisata itu, singkatan inisial MKP juga bisa ditemukan di pemakaman umum di Desa Pacet, Kecamatan Pacet. Namanya, Makam Kapyak Pacet.