Banyak Perempuan Indonesia Jadi Tulang Punggung Saat Pandemi COVID-19
Sampai suatu hari ia mengantarkan kerabatnya melamar pekerjaan sebagai pemijat di sebuah spa di kawasan Jakarta Selatan.
Ia kemudian meminta izin kepada suaminya agar diperbolehkan bekerja sebagai pemijat, meski awalnya suaminya tidak terlalu memperbolehkan, apalagi jika memegang badan lawan jenis.
"Kita sudah enggak punya duit, gimana kita harus bayar sekolah anak dan makan sehari-hari, puyeng," cerita Lukita saat minta izin kepada suaminya.
"Akhirnya saya menjadi pemijat karena dipaksa oleh keadaan," ujar Lukita yang akhirnya belajar memijat di spa tempat kerjanya yang khusus untuk perempuan.
Suami Lukita masih bekerja sebagai tukang ojek online, namun karena kondisi kesehatannya, Lukita mengatakan penghasilannya tidak bisa diandalkan.
Masih menyicil uang sekolah anak-anak
Tapi Lukita mengalami kembali kesulitan saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia.
Sebelum pandemi, Lukita memperoleh penghasilan rata-rata Rp8 juta per bulan setelah ia beralih menjadi pemijat yang dipanggil ke rumah lewat aplikasi online.