Banyak Perempuan Indonesia Jadi Tulang Punggung Saat Pandemi COVID-19
"Saya minta sama gurunya, 'Bu maaf ya saya belum bisa bayaran dulu. Nanti kalau sudah ada uang saya bayar, nyicil.' Untungnya pihak sekolah mengerti," ucap Lukita.
"Sekarang yang dibutuhkan makan dulu, buat bertahan dulu. Yang lain bisa menunggu. Dan yang penting semua sehat," tambahnya
Mencari keterampilan baru saat pandemi
Lukita dan Yayuk adalah sosok perempuan Indonesia yang bisa cepat beradaptasi dengan keadaan dan berhasil belajar keterampilan baru karena keadaan terdesak.
Menurut Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK), banyak perempuan Indonesia saat ini yang juga punya semangat dan inisiatif untuk mencari keterampilan lain untuk membantu perekonomian keluarga di tengah pandemi COVID-19.
Untuk membantu para perempuan yang ingin menjalankan usaha, Hastin Qomariyati, Koordinator ASPUKK Wilayah Jawa mengatakan asosiasinya sudah memberikan sejumlah pendampingan dan pelatihan dengan beberapa kelompok perempuan dan kelompok masyarakat lain, termasuk pemerintah.
"Kebanyakan di bidang [produksi] makanan, mungkin karena itu jenis keterampilan yang lebih dekat dengan mereka," jelas Hastin saat ditanya bidang usaha apa yang paling banyak ditekuni.
Di tengah pandemi COVId-19 Hastin juga mengatakan pihaknya berusaha merangkul para ibu untuk bisa berdagang secara online.
"Ada sekitar 500 Ibu di kabupaten kota di Jawa Tengah yang difasilitasi membuka toko online untuk memasarkan makanan kering yang mereka produksi," kata Hastin.