Banyak Perusahaan Besar Rela Kehilangan Cuan demi Hentikan Rusia, Ini Daftarnya
jpnn.com - Sejumlah perusahaan telah mengambil keputusan untuk membatasi, menahan atau keluar dari kegiatan bisnis di Rusia menyusul invasi militer negara itu ke Ukraina.
Langkah ini bukan tanpa risiko. Pasalnya, Rusia adalah sumber pemasukan yang tidak sedikit bagi perusahan-perusahaan tersebut.
Di bawah ini adalah daftar perusahaan yang telah mengumumkan rencana untuk keluar dari Rusia atau mengekang kegiatan di sana:
1. OTOMOTIF
Daimler Truck mengatakan akan membekukan kegiatan bisnisnya di Rusia dengan segera, termasuk kerjasamanya dengan pembuat truk Rusia Kamaz. Perusahaan induk pra-spin-offnya, Mercedes-Benz Group (MBGn.DE), sedang mencari opsi hukum untuk melepaskan 15% sahamnya di Kamaz secepat mungkin.
Volvo Cars Swedia (VOLCARb.ST) mengatakan akan menangguhkan pengiriman mobil ke pasar Rusia sampai pemberitahuan lebih lanjut. Volvo menjual sekitar 9.000 mobil di Rusia pada tahun 2021, berdasarkan data industri.
General Motors (GM.N) mengatakan akan menangguhkan semua ekspor kendaraan ke Rusia sampai pemberitahuan lebih lanjut. Perusahaan Detroit tidak memiliki pabrik di Rusia, hanya menjual sekitar 3.000 kendaraan setiap tahun di sana dan memiliki eksposur rantai pasokan yang terbatas.
Mitsubishi Motors Jepang (7211.T) mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka dapat menangguhkan produksi dan penjualan mobilnya di Rusia karena sanksi ekonomi dapat memicu gangguan rantai pasokan.