Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Banyak Remaja Cedera karena Tiru Gerakan Tari Ekstrim di Internet dan Medsos

Senin, 12 Oktober 2015 – 18:18 WIB
Banyak Remaja Cedera karena Tiru Gerakan Tari Ekstrim di Internet dan Medsos - JPNN.COM

Penari muda banyak yang terluka karena meniru latihan peregangan tubuh ekstrim yang mereka lihat di internet dan media sosial. Kalangan dokter profesional menilai tren ini dapat merusak karir mereka sendiri.

Gambar penari yang melakukan peregangan ekstrim pada kaki dan pinggul mereka telah membanjiri Instagram dan YouTube, mereka menunjukan posisi yang disebut "kalajengking" atau "over split leg mount", yang memaksa kaki mereka ke belakang kepala.

Fisioterapis tari, Lisa Howell mengingatkan penari untuk tidak meniru gambar dan video di internet, setelah melihat lonjakan pasien yang mengeluhkan cedera pinggul dan punggung di kalangan penari berusia 11 sampai 14.
 
Dia mengatakan anak-anak yang mendorong tubuh mereka melampaui batas fisik mereka.
 
"Saat ini kita melihat banyak cedera atau sobekan pada bagian labral yakni sabuk tulang rawan berbentuk melingkar yang melingkupi bola dan soket sendi seperti pinggul dan bahu dan masalah-masalah pada punggung belakang pada anak-anak berusia 11 hingga 12 tahun."
 
"Hal ini sangat membingungkan karena mereka meniru gerakan-gerakan itu untuk menjadi penari yang lebih baik, mereka sering berlatih sendiri ketimbang meminta pendapat dari penari profesional karena mereka mendapatkan cedera ini begitu muda, "kata Ms Howell.
 

Tren meniru gerakan peregangan tubuh ekstrim ini juga telah menyebabkan penari-penari ini berusaha untuk meniru gerakan senam yang rumit yang dilakukan oleh pesenam yang sudah sangat terlatih.

"Masalah terbesar yang kita hadapi saat ini adalah banyak orang meniru gerakan senam ritmik dan berusaha memasukannya dalam gerakan tarian mereka dan berusaha melakukan hal ini dengan cara secepat-cepatnya dan instant, ketimbang memperhatikan secara menyeluruh rincian dari latihan yang perlu dilakukan sebelum melakukan gerakan tersebut ," katanya.

"Jika pesenam itu tampak tidak aman maka mungkin itu memang bukan gerakan yang aman ,"

"Jika Anda merasa ngeri maka mungkin memang Anda layak ngeri melakukan gerakan itu."

 

Resiko cedera ini juga tengah berkembang seiring dengan populernya seni tari yang tengah populer.
 
Berdasarkan catatan Biro Pusat Statistik Australia, saat ini seni tari bahkan menjadi lebih populer daripada olahraga lainnya, kecuali untuk renang.
 

Para penari yang berbagi gambar gerakan tari mereka ini umumnya berasal dari Amerika Serikat dan Australia dan mereka memiliki ratusan atau bahkan ribuan pengikut.

Para penari muda ini juga mempublikasikan video gerakan-gerakan tari di channel YouTube, yang menunjukan bagaimana melakukan gerakan peregangan senam tingkat lanjut.

Penari muda banyak yang terluka karena meniru latihan peregangan tubuh ekstrim yang mereka lihat di internet dan media sosial. Kalangan dokter profesional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close