Banyuwangi Masuk 5 Besar Tata Ruang Terbaik di Indonesia
jpnn.com - BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi menjadi nominator pemenang penataan ruang terbaik di Indonesia berdasarkan penilaian dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu telah masuk lima besar Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah (PKPD) Bidang Penataan Ruang versi Kementerian PU.
Banyuwangi masuk lima besar bersama empat kabupaten lainnya, yaitu Bangka (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung), Jepara (Jawa Tengah), Maros (Sulawesi Selatan), dan Sumbawa, NTB. Saat ini kelima kabupaten tersebut memasuki tahap penjurian untuk menentukan peringkat satu sampai lima.
Tahap penjurian ini diikuti dengan verifikasi di lapangan secara langsung. Tim Kementerian PU telah datang ke Banyuwangi belum lama ini dengan sejumlah juri, antara lain, pakar perencanaan dan tata ruang wilayah dari IPB Dr Ir Ernan Rustiadi; ahli pemberdayaan masyarakat yang merupakan Presiden Combine Resource Institution, Dodo Juliman; dan pakar perumahan dan permukiman yang merupakan dosen dan peneliti di Kelompok Keahlian Perumahan dan Permukiman dan Program Studi Arsitektur ITB Moh Jehansyah Siregar.
Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah (PKPD) Bidang Penataan Ruang merupakan penghargaan yang diberikan pemerintah pusat kepada daerah sebagai upaya untuk mendorong pemerintah daerah meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam penyelenggaraan penataan ruang. Sejumlah kriteria penilaian antara lain soal rencana detail tata ruang, peraturan zonasi, serta perizinan pemanfaatan ruang.
Salah seorang dewan juri Ernan Rustadi mengatakan, Banyuwangi memiliki banyak kejutan yang berhasil mencuri perhatian tim juri. Meski menjadi daerah paling ujung timur di Pulau Jawa ini, Banyuwangi dinilai mampu dan terus berupaya mewujudkan penataan ruang yang baik. ”Ada perhatian terhadap hal-hal detail. Terlihat kalau Banyuwangi memiliki tata kelola yang baik dengan standar yang cukup bagus,” kata Ernan.
Dia menjelaskan, tata kelola yang baik itu tecermin dari kemampuan memanfaatkan ruang publik dan jalur publik. Di antaranya kemampuan mempertahankan ruang publik dan menata PKL.
Sekretaris Kabupaten Banyuwangi Slamet Kariyono berterima kasih atas penilaian dari Kementerian PU. Banyuwangi memang menaruh perhatian serius dalam melakukan penataan ruang. Setiap wilayah memiliki zonasi yang jelas.
Di wilayah utara, misalnya, yang merupakan kawasan perhotelan, bangunan tidak boleh melebihi tinggi pohon kelapa. ”Dalam penataan ruang kita juga memperhatikan keseimbangan lingkungan,” ujar Slamet.