Banyuwangi Terapkan e-Village Budgeting dan e-Village Monitoring
jpnn.com - BANYUWANGI - Penganggaran dan pengawasan program pembangunan desa di Kabupaten Banyuwangi bakal digarap dengan sistem online. Sistem itu dinamai dengan e-Village Budgeting (e-VB) dan e-Village Monitoring (e-VM). Semua desa di Banyuwangi (189 desa) akan memakai sistem itu.
"Kami baru saja melakukan pelatihan beberapa hari unutk kepala desa dan perangkatnya. Kami targetkan, minimal 40 persen desa sudah menerapkannya pada bulan pertama 2015. Setelah itu bertahap hingga semua menerapkannya pada 2015," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Menurut Anas, sistem online tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembangunan desa sekaligus untuk menyambut UU 6/2014 tentang Desa, di mana ada alokasi anggaran bagi desa cukup besar. Dengan pengelolaan yang baik, dana itu diharapkan bisa berdampak optimal.
e-Village Budgeting (e-VB) merupakan sistem keuangan desa seperti Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah seperti di kabupaten/kota, tapi berlaku untuk skala desa dan terhubung langsung dengan Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Bappekab).
e-VB tersebut terdiri atas tiga bagian, yaitu perencanaan, tata kelola, dan evaluasi. Semuanya berbasis online. "Sistemnya sudah siap. Ini termasuk yang pertama di Jawa Timur, bahkan Indonesia," kata bupati berusia 41 tahun itu.
Adapun e-Village Monitoring (e-VM) difungsikan untuk mengawasi program pembangunan di desa, baik program fisik maupun non-fisik. Anas mengatakan, setelah dihitung, terdapat lebih dari 4.000 program di 189 desa yang ada di kabupaten ujung timur Pulau Jawa tersebut. Untuk pengawasan program fisik, misalnya, setidaknya dibutuhkan tiga kali kunjungan,s sehingga butuh 12.000 kali kunjungan pengawasan.
"Kunjungan sebanyak itu tentu tidak efektif dan efisien. e-Village Monitoring akan sangat membantu karena semua online," ujarnya.
Dalam e-MS, pihak kecamatan akan akan mengambil foto pelaksanaan program. Misalnya, untuk pembangunan jalan mulai dari 0 persen (kondisi jalan belum diperbaiki) hingga 100 persen (jalan telah selesai diperbaiki). Program fisik akan dipantau melalui sistem IT yang berbasis fitur Google Map. Sehingga kondisi jalan tersebut bisa diketahui khalayak luas, utamanya pihak-pihak terkait yang mengawasi jalannya proyek tersebut. Ini untuk menghindari duplikasi bangunan yang dipertanggungjawabkan secara ganda alias meminimalisasi penyimpangan.