Baridin Dibekuk, Nama-Nama Baru Jadi Target
Jumat, 25 Desember 2009 – 07:02 WIB
Syaifudin Zuhri yang ditangkap Juni itu menunjuk Pondok Pesantren Al Muadib yang juga rumah Baridin. Densus sempat menggerebeg rumahnya, tapi lolos. Di Garut, Baridin menyamar sebagai penjual air gula aren ( lahang :bahasa Sunda, legen: bahasa Jawa). Sementara anaknya, tidak menetap di lokasi persembunyian melainkan datang dan pergi. Terkadang seminggu menetap, lalu pergi menghilang, tapi datang lagi. "Saat dijemput, tidak ada senjata api hanya parang dan badik," kata sumber Jawa Pos.
Di sekitar tempat penggerebekan Baridin, ada empat gubuk yang digunakan sebagai tempat tinggal para pembuat gula kelapa yang kebanyakan datang dari Jawa Tengah dan Pangandaran. "Pada saat penggerebekan, tidak terdengar suara gaduh," kata Samino (37) warga Pangandaran yang juga tinggal di perkebunan kelapa tersebut hampir satu tahun.
Saat itu, Samino mengaku sedang tertidur karena lelah bekerja seharian. Dari gubuknya yang berada paling dekat dengan gubuk tempat Baridin tinggal, yakni jaraknya kurang lebih 20 meter, dia sempat mendengar suara langkah kaki bersepatu. Namun, dia malas bangun dari tempat tidur karena menganggap suara langkah kaki itu adalah para pemburu burung yang biasa mencari burung di areal perkebunan tersebut.