Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Baru 35 Persen SPBU Jual Pertamax

Jumat, 26 November 2010 – 06:22 WIB
Baru 35 Persen SPBU Jual Pertamax - JPNN.COM
JAKARTA - Hingga saat ini mekanisme pembatasan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih belum jelas. Namun Pertamina selaku operator penyalur BBM bersubsidi mengatakan bahwa pihaknya siap menambah jumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang menyediakan bahan bakar khusus (BBK) seperti Pertamax. Sebab saat ini dari ribuan SPBU milik Pertamina di tanah air, baru 35 persen saja yang menjual Pertamax.

Vice President Corporate Communication Pertamina M Harun mengatakan bahwa saat ini, pihaknya memiliki sekitar 4.600 SPBU tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Namun baru 35 persen diantaranya atu setara dengan 1.610 SPBU yang menyediakan BBK jenis Pertamax. "Dari 35 persen itu berada di Jawa, Bali, serta kota-kota besar di Sumatera. Yang jelas di Jawa Bali, jumlahnya sudah memadai," kata dia saat dihubungi .

Meski belum mendapat kejelasan mengenai mekanisme pembatasan konsumsi, Pertamina sudah berkomiten setidaknya untuk menaikan jumlah SPBU yang menjual Pertamax hingga 50 persen dari jumlah yang ada saat ini. Target tersebut diharapkan bisa terselesaikan pada 2011. "Kami tidak bisa mengandai-andai (mekanisme pembatasan BBM bersubdisi, red). Yang jelas Pertamina akan optimalkan SPBU yang ada," tandas Harun.

Penambahan SPBU yang menjual BBK merupakan langkah antisipasi Pertamina untuk mengatasi lonjakan konsumsi BBM paska penerapan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi yang diharapkan bisa berjalan pada 1 Januari 2011. Seperti yang diketahui, saat ini selain Pertamina, beberapa jaringan SPBU asing lainnya juga menyediakan BBM non subdisi alias BBK pada masyarakat umum. Sehingga apabila Pertamina tidak segera menyediakan infratruktur penjualan BBK yang memadai. Ada kekhawatiran bahwa SPBU asing yang akan menuai untung dari penerapan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi.

JAKARTA - Hingga saat ini mekanisme pembatasan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih belum jelas. Namun Pertamina selaku operator

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News