Baru 52 Bahasa Daerah Direvitalisasi, Kemendikbudristek Meningkatkan Target
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memantik semangat generasi muda pada peringatan ke-94 Sumpah Pemuda tahun ini. Bertepatan dengan Sumpah Pemuda, setiap Oktober, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) merayakan Bulan Bahasa dan Sastra.
Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz menggarisbawahi pentingnya peran pemangku kepentingan dalam mewujudkan bangsa yang sehat. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan bahasa sebagai media komunikasi efektif untuk mengedukasi masyarakat terkait protokol kesehatan, misalnya.
QIa mengatakan bahwa implementasi bahasa secara ‘sehat’ adalah bagaimana agar bahasa tersebut digunakan dengan baik, pantas, dan masif di masyarakat.
Aminudin menyebutkan berbagai kampanye terkait bahasa dan sastra telah dilakukan.
Antara lain, bekerja sama dengan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 dalam penerbitan Buku Pedoman Perubahan Perilaku dalam Berbagai Bahasa Daerah.
Aminudin Aziz menyebut produk tersebut telah diterima dengan baik oleh masyarakat sehingga turut berdampak dalam proses internalisasi budaya baik yakni penerapan protokol kesehatan di masa pandemi.
“Partisipasi masyarakat dalam menggunakan bahasa secara baik membuat kami terkesan. Kami mengapresiasi peran pemerintah daerah, dinas pendidikan, maupun komunitas/pegiat bahasa dan sastra di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Adapun buku Pedoman Perubahan Perilaku dalam Berbagai Bahasa Daerah tersebut telah dialihbahasakan ke dalam 117 bahasa daerah.