Basarah Dorong Jokowi Pilih Akademisi Berideologi Pancasila untuk Jadi Wakil Nadiem di Kemendikbud
Oleh karena itu Basarah mendorong Presiden Jokowi segera menunjuk wakil menteri pendidikan dan kebudayaan. Menurutnya, hal itu dimungkinkan sesuai Pasal 2 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Basarah menegaskan, idealnya posisi Wamendikbud diisi oleh figur yang memahami dan menjiwai dunia akademis serta berkarakter ideologi Pancasila yang kuat. Pertimbangan tersebut penting dilakukan untuk menutupi kelemahan sosok Nadiem.
"Kombinasi kekuatan figur Mendikbud yang berlatar belakang pengusaha muda dengan wakil menteri berlatar belakang akademisi yang berideologi Pancasila kuat diharapkan menjadikan Kemendikbud menjadi sarana dan instrumen pemerintahan Jokowi dalam melahirkan peserta didik yang terampil dan siap bersaing dalam dunia global, namun tetap tidak kehilangan karakter dan jati dirinya sebagai generasi penerus bangsa yang nasionalis dan patriotis dan rela berkorban demi mempertahankan NKRI yang berdasarkan Pancasila yang berbineka tunggal ika ini," urai Dosen Pascasarjana Universitas Islam Malang tersebut.
Basarah berharap kepada segenap instansi pendidikan termasuk Kemendikbud maupun Kementerian Riset Teknologi / Badan Riset Inovasi Nasional mampu menerjemahkan cita-cita kemerdekaan bangsa sebagaimana amanat dalam lirik lagu Indonesia Raya. "Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia raya,” tutur Basarah.
Menurutnya, amanat dalam lagu Indonesia Raya itu tidak cukup hanya sebagai jargon belaka. ”Melainkan harus diterapkan dalam bentuk nyata, khususnya dalam bidang pendidikan. Terhadap hal tersebut kita menunggu terobosan Mendikbud untuk menginisiasi masuknya kurikulum Pancasila di semua jenjang pendidikan dengan menyandingkan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila," pungkas Basarah.(eno/jpnn)