Batalyon 10 di Selat Malaka Ternyata Memiliki Pasukan Tempur Khusus
jpnn.com, BATAM - Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) Marinir 10/SBY Letkol (Mar) Briand Iwan Prang menyebut peran mereka sangat penting dalam menjaga geografis Selat Malaka yang menjadi jalur komunikasi laut dan jalur dukungan logistik.
"Pimpinan marinir dan pimpinan TNI Angkatan Laut meminta Presiden menempatkan unsur marinir di Batam supaya dapat memberikan jaminan kenyamanan dan keamanan," kata Briand Iwan Prang dipantau dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa di Jakarta, Selasa (18/10).
Iwan mengatakan faktor kenyamanan dan keamanan menjadi penentu perputaran roda perekonomian di Selat Melaka. Sebab, satu atau dua isu pembajakan di wilayah tersebut akan membuat investasi terganggu.
Dia mengatakan kemampuan yang dimiliki untuk mendukung tugas angkatan laut di area Batam maupun Kepulauan Riau setiap harinya dilaksanakan dalam unsur peleton maupun kompi.
Senada dengan itu, Pasi Ops Yonif 10 Marinir Mayor (Mar) Arif mengatakan prajurit yang ditugaskan di batalion tersebut dibimbing oleh komandan yang memiliki kemampuan khusus.
Apabila dibandingkan dengan batalion lainnya, Batalyon Infanteri 10 memiliki sedikit perbedaan organisasi yakni mempunyai satu peleton pertempuran atau pasukan tempur khusus.
Alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki Batalyon Infanteri 10/SBY tersebut digunakan sebagai penunjang kegiatan patroli laut di wilayah Batam guna mencegah berbagai tindakan kriminal.
Mayor (Mar) Arif mengatakan sejak bertugas di batalion tersebut, sejumlah operasi telah dilakukan utamanya mencegah atau menindak kriminalitas serta pengamanan pulau-pulau terluar.