Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Batasi Konsumsi Minuman Berkafein agar Tidak Memicu Migrain

Sabtu, 17 Agustus 2019 – 09:09 WIB
Batasi Konsumsi Minuman Berkafein agar Tidak Memicu Migrain - JPNN.COM
Ilustrasi wanita minum kopi. Foto: Pixabay

jpnn.com - Minuman berkafein seperti kopi bisa dinikmati untuk meredakan sakit kepala migrain. Namun di sisi lain jika konsumsinya berlebihan, justru bisa memicu migrain.

Menurut dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid, dari KlikDokter, migrain didasari oleh pelebaran pembuluh darah di otak, yang mengakibatkan rasa sakit berdenyut. Dikatakannya, kafein punya efek menyempitkan pembuluh darah, sehingga dapat mengurangi nyeri sakit kepala.

Mayoritas penderita migrain tahu apa yang bisa memicu gejalanya. Mulai dari cuaca, kualitas tidur, stres, hormonal, efek samping obat-obatan, olahraga, dan pola makan.

Dilansir dari Medical News Today, American Migraine Foundation melaporkan bahwa beberapa orang mengaku jumlah kecil kafein bisa menghentikan nyeri migrain, sedangkan beberapa lainnya justru mengalami migrain akibat konsumsi secara rutin.

Studi yang baru-baru ini dipublikasikan di jurnal medis “The American Journal of Medicine” mencoba mengungkap teka-teki di balik migrain. Studi yang dilakukan oleh Harvard T. H. Chan School of Public Health, Amerika Serikat, tersebut mencoba meneliti apakah konsumsi kafein berhubungan dengan timbulnya migrain.

Jumlah minuman berkafein yang bisa picu migrain
Tim peneliti merekrut 98 sukarelawan yang kerap mengalami migrain, dengan atau tanpa aura. Partisipan studi tersebut menulis jurnal tiap pagi dan malam selama 6 minggu. Pada jurnal tersebut, mereka mencatat beragam faktor, termasuk olahraga, kafein, konsumsi alkohol, stres, kualitas tidur, dan sakit kepala.

Secara spesifik, tim peneliti menanyakan pastisipan tentang total asupan kafein harian dari kopi, teh, minuman bersoda, atau minuman berenergi. Lalu, tim peneliti membandingkan bagaimana kecenderungan partisipan mengalami migrain pada hari mereka mengonsumsi kafein, dan kemungkinan pada hari ketika mereka tidak mengonsumsinya.

Dengan menggunakan model statistik, tim peneliti mengestimasi bawa meminum satu atau dua minuman berkafein tidak mengubah kemungkinan timbulnya migrain pada hari yang sama. Namun, ketika partisipan mengonsumsi tiga atau lebih minuman yang mengandung kafein, kemungkinannya secara signifikan lebih tinggi.

Mayoritas penderita migrain tahu apa yang bisa memicu gejalanya. Mulai dari cuaca, kualitas tidur, stres, hormonal, efek samping obat-obatan, olahraga, dan pola makan.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close