Batasi Parpol Dianggap Kekerasan Politik
Kenaikan PT Kepentingan SesaatSelasa, 10 Agustus 2010 – 08:25 WIB
Menurut Wakil Ketua Komisi IX ini, semua komponen bangsa harus waspada dengan gagasan-gagasan yang ingin mengembalikan perpolitikan nasional seperti pada zaman Orde Baru. Sebab, jika masyarakat teledor dengan gagasan tersebut, bukan tak mungkin demokrasi akan kembali terpuruk. “Bangsa ini harus tetap dijaga agar tak kembali mengulang praktik buruk masa lalu. Yaitu berseminya oligarki dan kartelisasi penguasa-pengusaha akibat terlalu minimnya parpol,” tandasnya.
Irgan menegaskan PPP tidak hanya menolak pembatasan parpol, tetapi juga menolak kenaikan ambang batas di parlemen atau parliementary threshold (PT) menjadi 5 persen. “Kenaikan PT 5 persen aja kita tolak habis-habisan, apalagi jumlah parpol. Penyederhanaan jumlah parpol di parlemen yang terlalu ekstrem justru akan mematikan proses demokratisasi,” cetusnya.