Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Batu Akik Itu Bukan Beras yang Dibutuhkan Terus

Senin, 30 November 2015 – 05:26 WIB
Batu Akik Itu Bukan Beras yang Dibutuhkan Terus - JPNN.COM
Bisnis batu akik mulai sepi. Foto ilustrasi.dok.JPNN

"Untuk apa lagi mau beli kalau sudah ada, saya saja di rumah hampir semua daerah ada jenis batunya itu, di manapun saya dengar ada yang unik saya langsung pesan, sekarang sudah ada jadi untuk apalagi," katanya.

Kehadiran batu akik di tengah-tengah masyarakat dinilai sebagai tren sesaat saja. Karena itu ia mengimbau kepada warga yang menggantungkan hidupnya pada bisnis batu akik untuk segera mencari mata pencaharian lain. Jika tidak maka mereka akan gulung tikar pada waktunya nanti.

"Batu akik itu bukan beras yang dibutuhkan terus oleh masyarakat, jadi biar kita beli berapa tetap akan habis. Nah kalau batu akik orang-orang kan sudah bosan, sudah jarang yang pake di tangannya, paling hanya jadi hiasan si rumah saja ," tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Kendari, Nahwa Umar mengaku sudah memberikan perhatian lebih kepada para pedagang batu akik dengan menyiapkan lahan khusus di Pasar PKL. Disana para pedagang tidak dimintai biaya apapun selaian retribusi Rp5000 perhari. "Kalau waktu di MTQ itu mereka malah membayar sampai puluhan ribu per harinya, jadi kita bantu mereka dipindah di Paddys Market. Itu juga demi melindungi kawasan umum kita," katanya.

Terkait omset mereka yang turun drastis Nahwa menilai itu sebuah konsekuensi perdagangan. "Rezeki orang itu kan sudah ada yang atur, berusaha saja, kita sangat mendukung sebenarnya," tambahnya. (*)

AWAL 2015, begitu semarak perburuan berbagai jenis batu akik, termasuk di Sulawesi Utara. Demam batu akik meluas. Pedagang meraup banyak untung.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close