Bawakan Pidato Bertitel Covidnomic, Hatta Rajasa Beber Analisisnya soal Pandemi & Ekonomi
Menurutnya, GPD Amerika Serikat diperkirakan tergerus sekitar 20 persen. “Angka yang cukup besar. China tentu tidak terlalu terbuka, tetapi sudah diperkirakan lebih besar dari 20 persen tergerus GDP-nya,” papar Hatta.
Selain itu, pandemi Covid-19 juga menyebabkan sistem distribusi global rontok. Hatta mencontohkan baru-baru ini Food and Agriculture Organization (FAO) memperingatkan akan adanya krisis pangan yang penyebabnya bukan anomali cuaca, melainkan karena terganggunya sistem distribusi. “Pangan dunia hanya diperdagangkan lima persen saja,” kata Hatta.
Oleh sebab itu Hatta meminta anggota Fraksi PAN di DPR benar-benar fokus memperhatikan pangan masyarakat terutama di daerah. Apalagi, ujar Hatta, Presiden Joko Widodo sudah mengungkapkan bahwa beberapa provinsi kekurangan pangan karena masalah distribusi terganggu.
Mantan menteri sekretaris negara itu juga menegaskan, Indonesia tidak boleh menganggap enteng Covid-19. Menurut Hatta, efek Covid-19 terhadap perekonomian nasional akan terlihat pada kuartal kedua 2020.
“Yang paling terpukul di Indonesia adalah petani, nelayan, pekerja informal, UKM. Ini sangat terpukul. Transportasi, wisata, properti, perhotelan retail, (juga terpukul),” kata dia.
Ia menambahkan, salah satu wakil ketua Kadin kemarin menyatakan bahwa sudah lebih dari 2.000 berhenti beroperasi. Tidak sedikit pula pekerja yang dirumahkan.
Purcashing maufacturing indexs (PMI) Indonesia drop ke angka 27,5 persen. “Artinya, kalau di bawah 50 persen menunjukkan kinerja industri mengalami penurunan,” ujarnya.
Penurunan luar biasa ini disebabkan pasokan tersendat, nilai tukar rupiah melemah sehingga barang kebutuhan industri melonjak, supplai dan permintaan pun terganggu. “Dari sini kita memulai mencermati apa yang harus kita sikapi,” kata Hatta. (boy/jpnn)