Bawaslu Ingatkan KPU Perbaiki Kesalahan Input Data Penghitungan Suara
"Misalnya, di TPS tertentu sudah langsung teridentifikasi, ‘Oh salah, nih. Yang tadinya 10, karena tarikannya (tulisan tangan) tidak pas, menjadi 100, misalnya. Seharusnya kan terkoreksi cepat," tutur Lolly.
Namun, sistem yang ada di Sirekap, kata Lolly, tidak dapat dikoreksi secara cepat di tingkat bawah.
Akibatnya menimbulkan ketidakpastian di tengah masyarakat yang memantau secara online.
"Nah, teman-teman KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara) pun tidak punya kemampuan mengoreksi, itu yang kemudian jadi problem kan," katanya.
Lolly lantas meminta masyarakat menunggu hasil rekapitulasi manual berjenjang untuk mengetahui hasil akhir penghitungan suara Pemilu 2024.
"Publik harus tahu Sirekap hanya alat bantu. Nanti yang utama rekapitulasi manual berjenjang. Nah akan dilihat proses ini sampai 20 Maret," ucapnya.
Lolly mengatakan Bawaslu memiliki Siwaslu yang berupaya memastikan akurasi data di TPS dengan menyimpan bukti autentik hasil penghitungan suara.
"Nanti kalau ada kebutuhan-kebutuhan persidangan yang membutuhkan 'autentikasi' data, akurasi data, tentu kalau buka kotak suara itu kan susahnya minta ampun, ya, tetapi ketika kami punya Siwaslu yang dipotret langsung dari TPS, mudah-mudahan bisa membuat terang sebuah peristiwa," kata Lolly. (Antara/jpnn)