Bayi 2 Tahun Itu Hanyut usai Tantenya Terkena 2 Panah Musuh
Jalan yang mereka lewati cukup jauh. Mereka tidak bisa melewati jalan raya karena rasa takut, sehingga korban dan keluarganya itu melarikan diri dari pintu belakang rumah melewati hutan. Ketika memasuki kali, musuh yang mengejar semakin mendekat.
Saat menyeberang, semua keluarga sudah melewati arus sungai yang lebarnya sekitar sepuluh meter. Tante si bayi, menggendong, berada paling belakang.
Satu keluarga mencoba menyelamatkan diri menyeberang di sungai dengan kedalaman empat meter. Ketika tantenya itu mendekat ke sisi sebelah sungai, dia terkena panah pada bagian pinggul. Namun tantenya berusaha menyelamatkan diri. Malapetaka akhirnya menimpa dirinya. Panah kedua menancap di bahu, ketika itulah, tante korban melepas tangan dan korban terlepas dari rangkulan tantenya. Korban langsung terjatuh ditelan aliran arus yang deras.
Keluarga korban ingin sekali melakukan pencarian, namun tidak berani karena masih di area musuh. Mereka menunggu bantuan dari tim SAR dan Polairud untuk melakukan pencarian di bawah pengawalan aparat keamanan. Namun bayi dua tahun tersebut tidak ditemukan, hingga saat ini...
Keluarga korban sudah pasrah, sehingga seluruh pasukan dan keluarga yang ikut dalam pencarian semua ditarik dari proses pencarian tersebut. “Kami terpaksa pasrah saja,” pungkas Tepianus. (eleuterius leisubun/adk/jpnn)