BBM Naik, Warga 2 Kali Dimiskinkan
Kamis, 08 Maret 2012 – 18:57 WIB
Sebagai partai yang didasari atas hati nurani yang terdalam, lanjutnya, di panggung politik nasional Hanura tidak pernah mengambil tempat sebagai oposisi dan tidak pula sebagai partai pendukung pemerintah.
"Sepanjang kebijakan pemerintah berpihak kepada mayoritas warga negara, pasti kami dukung. Sebaliknya, kalau kebijakan itu berpotensi menyengsarakan rakyat tentu harus kami kritisi. Kedua sikap itu dilindungi oleh undang-undang," tegasnya.
Karena menaikan harga BBM dalam negeri dipandang akan menyengsarakan rakyat, maka Hanura, kata Wiranto, melancarkan kritikan berikut dengan solusinya antara lain tinjau ulang kontrak penjualan gas Tanggul ke China dengan harga murah tapi dalam waktu yang cukup lama yakni 25 tahun.