Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

BBM Nonsubsidi Perang Harga

Jumat, 03 Juni 2011 – 06:12 WIB
BBM Nonsubsidi Perang Harga - JPNN.COM
Jika dicermati, penyesuaian harga Pertamina tersebut tidak terlepas dari persaingan dengan kompetitornya. Di Jakarta, ketika pada 30 Mei Pertamina menurunkan harga Pertamax cs sekitar Rp 350 per liter, Shell ikut menurunkan harga hingga Rp 600 per liter. Akibatnya, harga BBM Shell Super 92 menjadi Rp 8.450 per liter atau lebih murah dari Pertamax yang Rp 8.900 per liter. Namun, sejak 1 Juni harga Pertamax menjadi lebih murah karena diturunkan lagi menjadi Rp 8.400 per liter.

Dengan penurunan 1 Juni lalu, harga Pertamax cs Pertamina menjadi sangat kompetitif. Tercatat di Jakarta, Shell memasang harga Rp 8.450 per liter untuk Super (RON 92) dan Super Extra Rp 8.900 per liter. Adapun Petronas memasang harga Rp 8.450 per liter untuk Primax 92 dan Primax 95 Rp 9.200 per liter. Sedangkan Total membanderol Performance 92 seharga Rp 8.450 per liter dan Performance 95 Rp 8.900 per liter.

Selain mempercepat evaluasi harga, lanjut dia, Pertamina kini menerapkan sistem kluster untuk penjualan Pertamax cs. Selama ini, Pertamina menetapkan harga sama untuk setiap region. Misalnya, harga di Unit Pemasaran (UPMs) III yang meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) semua ditetapkan sama. ’’Dulu ada perbedaan harga khusus untuk SPBU bersaing, tapi sekarang skemanya diubah,’’ terangnya. SPBU bersaing adalah SPBU yang berdekatan dengan SPBU kompetitor.

Dengan sistem klaster itu, harga Pertamx cs di wilayah Jakarta dan wilayah lain yang sama-sama berada di region UPMs III bisa berbeda. Tercatat, harga Pertamax di Jakarta per 1 Juni ditetapkan Rp 8.400 per liter, sedangkan harga di Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi sebesar Rp 8.450 per liter. Sedangkan wilayah lain di UPMs III sebesar Rp 8.600 per liter. ’’Di UPMs lain akan diterapkan sistem klaster seperti di UPMs III,’’ ujarnya.

JAKARTA - Karakter konsumen Indonesia yang sensitif harga membuat penjual BBM nonsubsidi bersaing lewat pricing strategy. Sejumlah produsen BBM nonsubsidi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close