Bea Cukai Bandar Lampung Kunjungi Produsen dan Eksportir Buah
“Kami melakukan asistensi dengan General Manager PT GGP beserta jajaran, mereka memberikan kami masukan terkait pelayanan, khususnya di bidang ekspor,” ujar Esti
Menurut Esti, pokok bahasan utama saat itu ialah dwelling time atau lama waktu pemrosesan barang ekspor untuk sampai ke tangan konsumen di luar negeri. Mengingat produk utama ekspor PT GGP yang berupa buah segar sangat peka waktu terkait kesegarannya, waktu pemrosesan yang singkat menjadi penting untuk membantu produknya bersaing di luar negeri.
Menyikapi hal tersebut, Esti mengatakan untuk memangkas waktu pemrosesan, Bea Cukai terus melakukan koordinasi dengan instansi dalam negeri terkait di bidang perdagangan internasional, termasuk membangun koordinasi yang baik dengan pihak Bea Cukai di luar negeri.
Dari kunjungan tersebut, diharapkan hambatan yang dihadapi perusahaan dapat menjadi bahan evaluasi bagi bea cukai untuk menentukan arah kebijakan serta pemberian fasilitas yang lebih baik dan dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke depannya.
Esti pun mengatakan pihaknya juga menjalin kerja sama dengan PT GGP pada saat menghadiri acara Kunjungan Kerja Dua Menteri Republik Indonesia di Sentra Produksi Pisang milik Koperasi Tani Hijau Makmur, yang berlokasi di Kabupaten Tanggamus pada tanggal 28 Maret 2021.
“Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus dan PT GGP merupakan pembina dari Koperasi Tani Hijau Makmur, yang juga salah satu penerima fasilitas kawasan berikat oleh Bea Cukai Lampung. Kunjungan kerja tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk melakukan studi lapangan mengenai model kemitraan antara perusahaan dengan koperasi, dalam rangka memproduksi dan memasarkan produk unggulan asal Kabupaten Tanggamus, yaitu pisang mas,” katanya.
Komoditi pisang mas telah berhasil menembus pasar ekspor, model kemitraan yang terjalin antara PT GGP dan Koperasi Tani Hijau Makmur dianggap menarik untuk ditelisik dan dipelajari, sembari mencari apakah masih ada kekurangan dalam realisasinya.
Esti mengungkapkan, mengutip laporan Corporate Affair PT GGP, Welly Soegiono bahwa PT GGP telah bermitra dengan petani pisang mas di Kabupaten Tanggamus dengan konsep sharing value sejak tahun 2017.