Bea Cukai: Bea Masuk Alami Pertumbuhan 1,8 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa kinerja baik APBN per Oktober 2023 masih on-track dengan pendapatan negara mencapai Rp 2.240,1 triliun atau meningkat 2,8 persen (yoy).
Kinerja belanja APBN yang mencapai Rp 2.240,8 triliun pun menunjukan hasil yang baik dengan fokus tetap memberikan beragam manfaat langsung kepada masyarakat.
Hal ini direalisasikan dalam bentuk perlindungan sosial, kesejahteraan petani, fasilitas UMKM, pendidikan, infrastruktur, dan investasi yang berfokus pada sektor prioritas.
"Meskipun di tengah hasil positif hingga saat ini, Indonesia harus tetap waspada dengan risiko dan ketidakpastian global yang meningkat karena dampak pascapandemi, geopolitik, volatilitas pasar uang, inflansi komoditas, serta perlambatan pertumbuhan ekonomi global," kata Menkue Sri Mulyani.
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar menjelaskan bahwa hingga Oktober 2023 pihaknya turut berkontribusi sebesar Rp 220,8 triliun atau 72,8 persen dari target APBN.
Sektor cukai menjadi tumpuan dengan total penerimaan mencapai Rp 169,8 triliun, didukung penerimaan bea masuk sebesar Rp 41,4 triliun dan penerimaan bea keluar Rp 9,7 triliun.
“Dibandingkan tahun sebelumnya, bea masuk mengalami pertumbuhan 1,8 persen karena pengaruh tarif efektif, menguatnya kurs USD, dan impor komoditas utama," kata dia.
Sementara itu, kata dia, bea keluar dan cukai mengalami penurunan masing-masing 74,4 persen dan 4,3 persen yang diakibatkan penurunan harga CPO, penurunan volume ekspor tembaga, berhentinya ekspor bauksit, serta penurunan produksi rokok golongan I.