Bea Cukai dan Korpolairud Baharkam Gelar Patroli Laut di Wilayah Pesisir Timur Sumatera
Wijayanta menjelaskan patroli laut Bea Cukai yang berfungsi sebagai patroli fiskal saat ini mendapat tantangan yang luar biasa atas kegiatan penyelundupan barang-barang seperti narkotika, miras, rokok, baby lobster, ballpress dan barang lainnya yang diangkut menggunakan kapal berkecepatan tinggi diatas 50 knot atau biasa disebut HSC, dan kapal kargo lain.
Menurut dia, kapal-kapal itu saat sedang berlayar sering tidak menyalakan AIS (automatic identification system) sehingga menyulitkan aparat untuk mengidentifikasi keberadaan mereka.
“Operasi ini juga dilaksanakan atas dasar pemahaman bahwa satu instansi saja tidak akan mampu untuk menyelesaikan kompleksitas permasalahan di wilayah laut Indonesia,” ujarnya.
Wijayanta mengatakan Bea Cukai dan Korpolairud Baharkam Polri memiliki komitmen bahwa strategi yang tepat adalah konsep unity of effort.
Menurutnya, konsep ini menekankan pada pola sinergi dan kolaborasi bagi seluruh aparat penegak hukum di laut tanpa menghilangkan kewenangan masing-masing instansi.
Indikasi keberhasilan sinergi operasi patroli laut Bea Cukai bersama Polairud di wilayah pesisir Sumatera adalah berkurangnya tingkat penyelundupan impor maupun ekspor dan terciptanya keamanan dan ketertiban umum selama masa pandemi Covid-19.
“Diharapkan sinergi patroli laut ini dapat terus dilakukan sebagai implementasi konsep unity of effort dalam rangka menjaga keamanan dan keselamatan laut Indonesia,” pungkas Wijayanta. (*/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?