Bea Cukai Memperkenalkan Kepiting Bakau, Primadona Baru Ekspor dari Merauke
“Sejak tahun 1980-an, kepiting bakau telah menjadi komoditas perikanan penting, mempunyai nilai ekonomis penting, dan memiliki harga yang tinggi baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri, antara lain di Asia (seperti Singapura, Thailand, Taiwan, Hongkong dan China) (Rusdi dan Hanafi, 2009), maupun di Amerika dan Eropa," paparnya.
Menurutnya, dalam perdagangan internasional, jenis kepiting bakau dikenal sebagai Mud Crab atau bahasa Latinnya Scylla spp.
Perkembangan usaha perdagangan kepiting bakau sampai saat ini terus meningkat karena peluang pasar ekspor yang terbuka luas dengan lebih dari sepuluh negara konsumen.
"Potensi lahan bakau yang merupakan habitat hidupnya cukup besar, pengetahuan dan teknologi yang makin meningkat baik budi daya (pembenihan, pembesaran), maupun teknologi penangkapannya,” paparnya.
Menurut Nazwar, hal ini tentu menjadi kabar gembira bagi pelaku usaha bahwa pasar ekspor kepiting bakau terbuka luas.
Selain itu, Merauke bisa menjadi lumbung ekspor kepiting bakau.
Bea Cukai Merauke selalu mendorong pelaku usaha untuk bisa melakukan ekspor langsung dari Merauke.
Bea Cukai Merauke selalu siap memberikan asistensi atau pendampingan ekspor sehingga pelaku usaha benar-benar mengetahui bagaimana cara melakukan ekspor dengan mudah dan benar.